Oleh: Mohtar Umasugi
Innalilahi Wainnailaihi Raji’un
Dalam sejarah panjang perkembangan pendidikan Islam di Kabupaten Kepulauan Sula, nama Almarhum Hi. Fatahudin Robo berdiri kokoh sebagai sosok pelopor, penggerak, dan peletak dasar bagi lahirnya generasi berilmu dan berakhlak. Ia bukan hanya pendidik, tetapi juga pejuang yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk membangun sistem pendidikan Islam dari akar hingga pucuknya.
Almarhum Hi. Fatahudin Robo dikenal luas sebagai salah satu tokoh pendiri lembaga pendidikan Islam di Sula, mulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara. Perjuangannya tidak sebatas pada ide atau gagasan, tetapi diwujudkan dalam kerja nyata: mendirikan, membina, dan mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan tersebut agar menjadi pusat pencerahan bagi masyarakat Sula.
Beliau memahami bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan peradaban dan bahwa Islam harus menjadi pondasi moralnya. Maka, setiap langkah perjuangannya selalu dilandasi oleh nilai-nilai keikhlasan dan semangat dakwah. Dalam pandangannya, membangun madrasah bukan sekadar membuka ruang belajar, melainkan membuka pintu masa depan bagi anak-anak Sula agar tumbuh menjadi generasi yang beriman, cerdas, dan berdaya saing.
Hi. Fatahudin Robo memiliki visi yang jauh ke depan. Di saat banyak daerah masih berkutat pada pembangunan fisik, beliau justru berfokus pada pembangunan manusia. Melalui lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ia dirikan dan bina, beliau berupaya menanamkan kesadaran akan pentingnya ilmu dan akhlak sebagai modal dasar membangun negeri. Karena itu, setiap murid dan mahasiswa yang pernah mengenalnya tidak hanya mengenang beliau sebagai guru, tetapi sebagai murabbi—pembimbing jiwa yang mendidik dengan kasih, menegur dengan hikmah, dan menuntun dengan keteladanan.
Warisan intelektual dan spiritual Hi. Fatahudin Robo kini hidup di tengah masyarakat Sula melalui ribuan alumni yang tersebar di berbagai bidang pengabdian: menjadi guru, pendakwah, pemimpin, dan penggerak sosial. Lembaga-lembaga yang beliau dirikan—dari madrasah hingga STAI Babussalam Sula—adalah bukti nyata bagaimana perjuangan seorang tokoh mampu mengubah wajah pendidikan di daerah ini.
Ketika kita berbicara tentang sejarah pendidikan Islam di Kepulauan Sula, maka mustahil melupakan nama beliau. Keberadaannya telah menjadi bagian penting dari narasi pembangunan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai Islam. Kini, tugas generasi penerus adalah menjaga dan melanjutkan cita-cita besar itu: menjadikan pendidikan Islam bukan hanya wadah belajar, tetapi juga jalan menuju kemuliaan hidup.
Semoga Allah SWT menempatkan Almarhum Hi. Fatahudin Robo di tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga keteladanan, pemikiran, dan perjuangannya terus menjadi inspirasi bagi siapa pun yang mencintai dunia pendidikan dan memiliki kepedulian terhadap masa depan Kabupaten Kepulauan Sula.
Selamat jalan, Guru, Pendiri, dan Pejuang Pendidikan Islam Sula.
Nama dan perjuanganmu akan terus hidup dalam setiap doa, dalam setiap ruang kelas, dan dalam semangat generasi penerus yang kau tinggalkan.




























